![]() | ||
Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (kiri) sebelum menggelar pertemuan di Jakarta, Ahad (20/11). |
Yagobing - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum
Partai Golkar Setya Novanto menggelar pertemuan tertutup selama dua jam
untuk membicarakan berbagai hal mengenai masalah kebangsaan.
"Pada hari ini Ibu Mega dengan seluruh DPP PDI Perjuangan menerima
kunjungan dari Bapak Setnov (Setya Novanto) dalam kapasitas beliau
sebagai Ketua Umum Partai Golkar," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto
Kristiyanto dalam keterangan pers bersama Novanto setelah pertemuan di
Kediaman Megawati, Jakarta Pusat, Ahad (20/11).
Menurut Hasto, kunjungan ini sebenarnya sudah direncanakann lama sejak
Setya Novanto terpilih sebagai Ketua Umum Golkar, namun baru bisa
dilaksanakan. "Banyak yang dibahas, bagaimana dinamika politik nasional
saat ini,?termasuk politik internasional, juga dibahas bagaimana agenda
bersama PDI Perjuangan, mengingat Partai Golkar menyatakan diri untuk
memberikan dukungan secara penuh kepada pemerintahan Jokowi-JK,"
katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Megawati didampingi antara lain Hasto
Kristiyanto, Wasekjen Ahmad Basarah dan Utut Adiyanto. Sementara Novanto
didampingi Sekjen Idrus Marham, Ketua Korbid Pemenangan Pemilu
Indonesia Nusron Wahid, dan Ketua DPP Nurul Arifin.
Menurut Hasto, PDI Perjuangan dan Golkar sebagai sesama partai pendukung
pemerintah tentu perlu meningkatkan komunikasi dalam melihat berbagai
hal dan dinamika yang berkembang, termasuk juga diantaranya soal Pilkada
DKI. "Pada saat?pertemuan itu, Ibu Mega juga mengingatkan bahwa negara
Indonesia dibangun dengan perjuangan panjang. Kita mengalami pasang naik
dan pasang surut di masa lalu ada berbagai konflik. Ketika ada konflik
pasti rakyat jadi korban. Rakyat yang sengsara, Indonesia yang
menderita," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Hasto, semangat musyawarah harus dikedepankan
dan komitmen ke jalur hukum benar-benar dikedepankan karena Indonesia
adalah negara hukum. "Dibahas juga efektivitas kerja politik bersama
antara PDI Perjuangan dengan Golkar," tuturnya.
Sementara itu, Setya Novanto menyampaikan terimakasihnya atas kesediaan
Megawati yang telah menerima dirinya dengan para pengurus Golkar karena
selain sebagai Presiden RI ke-5, Megawati juga sebagai Ketua Umum PDI
Perjuangan sehingga dirinya selaku ketua umum Partai Golkar perlu minta
saran-saran.
"Karena Partai Golkar sebagai partai pendukung pemerintah yang
belakangan, dimana PDI Perjuangan lebih awal, tentu kami minta saran dan
wejangan-wejangan yang berarti," katanya.
Novanto mengungkapkan, tentu selama ini sesama partai pendukung
pemerintah terus mengawal komitmen kebangsaan dalam kebhinnekaan dan
dalam kemajemukan. Hal itu penting untuk sama-sama menjaga dan
memelihara situasi damai sehingga keadaan persatuan dan kesatuan yang
mengancam Indonesia bersama-sama memberi ketenangan.
"Kedua, juga kita melakukan komitmen bersama untuk Indonesia damai,
aman, tentram serta membangun komitmen bersama yaitu dalam menghadapi
pilkada," ujarnya. Ia menambahkan bahwa dalam pertemuan tersebut juga
membahas berbagai hal yang diselingi berbagai senda gurau yang merupakan
kebahagiaan bersama.
"Itu yang kita lakukan bersama dengan Ibu Mega, selain melakukan untuk
kemajuan bangsa negara, untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," tambah
Novanto.
Terkait dengan masalah-masalah dengan Pilkada DKI, baik PDI Perjuangan
maupun Golkar sama-sama berkomitmen untuk terus mendukung pemenangan
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sementara terkait dengan masalah
hukumnya, semuanya diserahkan pada proses hukum. "Kita serahkan kepada
pihak-pihak yang berwenang," ujarnya.
Dikutip dari : republika.co.id
0 Comments