Yagobing - Ternyata, 5 gadis ABG yang berhasil
dibujuk si tomboy dianggap belum cukup. Dia pun masih terus mencari korban
lainnya. Kali ini, SR membawa si tomboy ke rumah LA (rekan SR yang lain). Tapi
bujukan si tomboy tidak mempan menarik perhatian LA.
"Rencana si tomboy ingin bawa 6
ABG ke pulau. Tapi rencana itu tidak kesampaian karena LA tak mau dibujuk,
akhirnya kami langsung pergi menuju pelabuhan Sagulung," ulasnya.
Setibanya di pelabuham Rakyat
Sagulung, ke tujuh orang ini berangkat menuju pulau Pecung. Tiba di tempat
tujuan, ke lima bocah perempuan itu diserahkan ke maminya berinisial IT.
"Sebelumnya saya tak tahu akan
dipekerjakan sebagai penari keliling. Si tomboy baru mengatakan itu sewaktu
kami berada di dalam pompong. Mendengar kata-katanya, saya pengen balik aja,
cuma si tomboy mengatakan ongkos pulang di tanggung sendiri, sementara saya tak
punya uang," paparnya.
Pada malam pertama, kelima bocah itu
pun dipaksa untuk menari dan menemani lelaki hidung belang. Tarian dangdut
tersebut digelar di lapangan dengan speaker yang suaranya sangat kuat.
"Kami mulai bekerja pukul 20.00
WIB hingga pukul 02.00 WIB. Kalau pengunjung banyak, maka kita disuruh terus
berjoged," ungkapnya.
Tamat
Dikutip dari : posmetro.co
Ternyata,
5 gadis ABG yang berhasil dibujuk si tomboy dianggap belum cukup. Dia
pun masih terus mencari korban lainnya. Kali ini, SR membawa si tomboy
ke rumah LA (rekan SR yang lain). Tapi bujukan si tomboy tidak mempan
menarik perhatian LA.
"Rencana si tomboy ingin bawa 6 ABG ke pulau. Tapi rencana itu tidak kesampaian karena LA tak mau dibujuk, akhirnya kami langsung pergi menuju pelabuhan Sagulung," ulasnya.
Setibanya di pelabuham Rakyat Sagulung, ke tujuh orang ini berangkat menuju pulau Pecung. Tiba di tempat tujuan, ke lima bocah perempuan itu diserahkan ke maminya berinisial IT.
"Sebelumnya saya tak tahu akan dipekerjakan sebagai penari keliling. Si tomboy baru mengatakan itu sewaktu kami berada di dalam pompong. Mendengar kata-katanya, saya pengen balik aja, cuma si tomboy mengatakan ongkos pulang di tanggung sendiri, sementara saya tak punya uang," paparnya.
Pada malam pertama, kelima bocah itu pun dipaksa untuk menari dan menemani lelaki hidung belang. Tarian dangdut tersebut digelar di lapangan dengan speaker yang suaranya sangat kuat.
"Kami mulai bekerja pukul 20.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB. Kalau pengunjung banyak, maka kita disuruh terus berjoged," ungkapnya.
- See more at: http://www.posmetro.co/read/2016/11/25/3908/Dipaksa-Joged-dari-Pukul-8-Malam-sampai-Jam-2-Dinihari#sthash.OQRJa98z.dpuf
"Rencana si tomboy ingin bawa 6 ABG ke pulau. Tapi rencana itu tidak kesampaian karena LA tak mau dibujuk, akhirnya kami langsung pergi menuju pelabuhan Sagulung," ulasnya.
Setibanya di pelabuham Rakyat Sagulung, ke tujuh orang ini berangkat menuju pulau Pecung. Tiba di tempat tujuan, ke lima bocah perempuan itu diserahkan ke maminya berinisial IT.
"Sebelumnya saya tak tahu akan dipekerjakan sebagai penari keliling. Si tomboy baru mengatakan itu sewaktu kami berada di dalam pompong. Mendengar kata-katanya, saya pengen balik aja, cuma si tomboy mengatakan ongkos pulang di tanggung sendiri, sementara saya tak punya uang," paparnya.
Pada malam pertama, kelima bocah itu pun dipaksa untuk menari dan menemani lelaki hidung belang. Tarian dangdut tersebut digelar di lapangan dengan speaker yang suaranya sangat kuat.
"Kami mulai bekerja pukul 20.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB. Kalau pengunjung banyak, maka kita disuruh terus berjoged," ungkapnya.
- See more at: http://www.posmetro.co/read/2016/11/25/3908/Dipaksa-Joged-dari-Pukul-8-Malam-sampai-Jam-2-Dinihari#sthash.OQRJa98z.dpuf
0 Comments