![]() |
Massa aksi bela Islam dari Solo (ilustrasi). |
Yagobing - Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) menyambut baik keputusan Kapolri,
Jenderal Tito Karnavian, terkait intruksi pada Polda-Polda se-Indonesia
untuk memperbolehkan perusahaan transportasi mengangkut peserta aksi 212
dari daerah ke Jakarta. Kepala Bidang Informasi LUIS, Indro Sudarsono
mengungkapkan hal tersebut lebih baik dari pada melarang peserta aksi
dari daerah datang ke Jakarta, dengan melakukan penyekatan di perbatasan
dan pemulangan kembali ke daerah asal.
Penyekatan dan pemulangan peserta aksi justru akan semakin
memperkeruh keadaan. “Setelah Kapolri tidak melarang, maka kami akan
datang doa bersama. Dilarang pun kami kesulitan kok nyari bus, jadi
tidak ada yang perlu di takutkan, kemarin aksi 4 November pun sudah
terbukti massa dari daerah khususnya Solo aman-aman saja, tidak ada
masalah. Malah kalau disuruh balik lagi, dia (Polri) ngeyel kita juga
ngeyel. Kalau tidak bisa naik bus ya kita sudah wacanakan naik motor
seperti peserta dari Ciamis yang jalan kaki,” kata Indoro pada Selasa
(29/11).
Ribuan umat Muslim Solo yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) akan berangkat mengikuti aksi 2 Desember mendatang. Masa dari Solo, jelas dia, akan berangkat bersama-sama menggunakan bus dari Kantor Pusat DSKS pada Kamis (1/12).
Ribuan umat Muslim Solo yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) akan berangkat mengikuti aksi 2 Desember mendatang. Masa dari Solo, jelas dia, akan berangkat bersama-sama menggunakan bus dari Kantor Pusat DSKS pada Kamis (1/12).
Masa yang berangkat tersebut merupakan gabungan dari beberapa elemen
se-Solo Raya di antaranya Gabungan dari elemen Forum Komunikasi Aktivis
Masjid, Laskar Umat Islam Surakarta, Jamaah Ansharus Syariah, Forum
Silaturahmi dan Komunikasi Remaja Masjid, Brigadir Al Ishlah, Hisbullah
Sunan Bonang, Al Huda, Hisbah, Forum Umat Islam Karanganyar, Ponpes Ibnu
Abas Klaten, Ponpes Almukmin Ngruki, dan Majlis Mujahidin. “Beberapa
sudah berangkat berangsur dari kemarin, tapi nanti yang besar itu Kamis,
ada sekitar 25 bus, per bus sekitar 50 orang,” katanya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, dalam aksi tersebut LUIS dan DSKS mendukung pendapat dan sikap MUI terkait penistaan surat Al Maidah yang dilakukan Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama. Selain itu, MUI mendesak Polri untuk segera menahan Ahok.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, dalam aksi tersebut LUIS dan DSKS mendukung pendapat dan sikap MUI terkait penistaan surat Al Maidah yang dilakukan Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama. Selain itu, MUI mendesak Polri untuk segera menahan Ahok.
LUIS juga telah melayangkan surat permohonan bantuan kepada Korem 074
terkait pengadaan armada untuk mengangkut massa dari Solo. “Masyarakat
butuh pelayanan Polri untuk mengayomi, melindungi, bukan justru
ditakut-takuti, kita punya TNI yang bisa kerja sama meminta bantuan
armada dari Korem,” katanya.
Dikutip dari : republika.co.id
0 Comments