Dipaksa Joged dari Pukul 8 Malam sampai Jam 2 Dinihari

Pergi Tanpa Pamit Orangtua



Yagobing - Polisi berhasil mengungkap hilangnya para gadis di Sagulung, yang ternyata dipekerjakan sebagai penari dangdut di sejumlah pulau di Batam. 
 
Salah satu anak baru gede (ABG) yang menjadi korban mengaku kalau dirinya dibohngi sehingga mau menjadi penari. NR (14) mengaku dirinya dibohongi oleh EM (perempuan tomboy).  Ia mengaku tidak kenal dengan para pelaku.


Menurit cerita NR, Jumat (18/11) malam, rekannya datang ke rumahnya yang berada di Perumahan PJB, Kecamatan Sagulung. Saat itu kondisi rumah NR sedang kosong, karena kedua orang tuanya sedang ke luar.


"Saya butuh pekerjaan. Jumat (18/11) sekitar pukul 20.30 WIB, rekan saya berinisial Sr datang ke rumah dan menawarkan pekerjaan," ungkap NR.


Saat itu itu juga, NR sudah melihat 4 perempuan sebayanya. Sementara dua orang lagi sudah dewasa, satu si tomboy dan satu lagi pria berbadan tegap dan berpakaian rapi, inisialnya Zn (28)


"Saya tidak kenal sama si tomboy, namun si tomboy itu kenal sama SR. Kemudian SR mengenalkan semua rekannya untuk dipekerjakan oleh si tomboy ini," jelas NR 

Awalnya, gadis tomboi itu mengatakan kepada NR bahwa mereka akan dipekerjakan di rumah makan yang ada di Pulau. Dan yang pasti gajinya dijanjikan lumayan besar. Akan tetapi, hati NR sangat berat untuk meninggalkan rumahnya. 


"Sebelumnya saya sudah curiga. Saya juga bertanya kepada si tomboy apakah kami mau dijual atau dipekerjakan di warung makan, tapi si tomboy tetap mengatakan kami akan di pekerjakan di warung makan," bebernya. 


Karena ragu dengan perkataan si tomboy, akhirnya ia (tomboy) kembali membujuk dan berusaha membuat hati NR percaya. Terakhir, gadis tomboy ini mengatakan bahwa mereka akan dikawal polisi.


"Dia mengatakan bahwa Zn ini adalah seorang polisi. Dia ada untuk mengawal kami ke pulau, makanya saya percaya," kata NR "Sekilas saya lihat, memang tampangnya cocok seperti polisi. Ia mengenakan pakaian rapi, celana tisu dan kemeja yang potongannya sangat rapi," katanya lagi.


Saat itu juga, Nr sudah mulai terbujuk oleh omongan gadis tomboy. Sebelum mereka pergi, NR meminta agar dirinya menunggu ayah dan ibunya balik ke rumah.


"Saya mau menunggu orangtua untuk pamitan, namun si tomboy memaksa agar cepat berangkat. Karena itu, saya terpaksa berangkat tanpa membawa HP dan pamit kepada orang tua," terangnya lagi.

Bersambung...

Dikutip dari : posmetro.co 

Polisi berhasil mengungkap hilangnya para gadis di Sagulung, yang ternyata dipekerjakan sebagai penari dangdut di sejumlah pulau di Batam.
Salah satu anak baru gede (ABG) yang menjadi korban mengaku kalau dirinya dibohngi sehingga mau menjadi penari. NR (14) mengaku dirinya dibohongi oleh EM (perempuan tomboy).  Ia mengaku tidak kenal dengan para pelaku.
Menurit cerita NR, Jumat (18/11) malam, rekannya datang ke rumahnya yang berada di Perumahan PJB, Kecamatan Sagulung. Saat itu kondisi rumah NR sedang kosong, karena kedua orang tuanya sedang ke luar.
"Saya butuh pekerjaan. Jumat (18/11) sekitar pukul 20.30 WIB, rekan saya berinisial Sr datang ke rumah dan menawarkan pekerjaan," ungkap NR.
Saat itu itu juga, NR sudah melihat 4 perempuan sebayanya. Sementara dua orang lagi sudah dewasa, satu si tomboy dan satu lagi pria berbadan tegap dan berpakaian rapi, inisialnya Zn (28)
"Saya tidak kenal sama si tomboy, namun si tomboy itu kenal sama SR. Kemudian SR mengenalkan semua rekannya untuk dipekerjakan oleh si tomboy ini," jelas NR
Awalnya, gadis tomboi itu mengatakan kepada NR bahwa mereka akan dipekerjakan di rumah makan yang ada di Pulau. Dan yang pasti gajinya dijanjikan lumayan besar. Akan tetapi, hati NR sangat berat untuk meninggalkan rumahnya.
"Sebelumnya saya sudah curiga. Saya juga bertanya kepada si tomboy apakah kami mau dijual atau dipekerjakan di warung makan, tapi si tomboy tetap mengatakan kami akan di pekerjakan di warung makan," bebernya.
Karena ragu dengan perkataan si tomboy, akhirnya ia (tomboy) kembali membujuk dan berusaha membuat hati NR percaya. Terakhir, gadis tomboy ini mengatakan bahwa mereka akan dikawal polisi.
"Dia mengatakan bahwa Zn ini adalah seorang polisi. Dia ada untuk mengawal kami ke pulau, makanya saya percaya," kata NR "Sekilas saya lihat, memang tampangnya cocok seperti polisi. Ia mengenakan pakaian rapi, celana tisu dan kemeja yang potongannya sangat rapi," katanya lagi.
Saat itu juga, Nr sudah mulai terbujuk oleh omongan gadis tomboy. Sebelum mereka pergi, NR meminta agar dirinya menunggu ayah dan ibunya balik ke rumah.
"Saya mau menunggu orangtua untuk pamitan, namun si tomboy memaksa agar cepat berangkat. Karena itu, saya terpaksa berangkat tanpa membawa HP dan pamit kepada orang tua," terangnya lagi.
- See more at: http://www.posmetro.co/read/2016/11/25/3907/Pergi-Tanpa-Pamit-Orang-Tua#sthash.n5Z4kMBe.dpuf
Ternyata, 5 gadis ABG yang berhasil dibujuk si tomboy dianggap belum cukup. Dia pun masih terus mencari korban lainnya. Kali ini, SR membawa si tomboy ke rumah LA (rekan SR yang lain). Tapi bujukan si tomboy tidak mempan menarik perhatian LA.
"Rencana si tomboy ingin bawa 6 ABG ke pulau. Tapi rencana itu tidak kesampaian karena LA tak mau dibujuk, akhirnya kami langsung pergi menuju pelabuhan Sagulung," ulasnya.
Setibanya di pelabuham Rakyat Sagulung, ke tujuh orang ini berangkat menuju pulau Pecung. Tiba di tempat tujuan, ke lima bocah perempuan itu diserahkan ke maminya berinisial IT.
"Sebelumnya saya tak tahu akan dipekerjakan sebagai penari keliling. Si tomboy baru mengatakan itu sewaktu kami berada di dalam pompong. Mendengar kata-katanya, saya pengen balik aja, cuma si tomboy mengatakan ongkos pulang di tanggung sendiri, sementara saya tak punya uang," paparnya.
Pada malam pertama, kelima bocah itu pun dipaksa untuk menari dan menemani lelaki hidung belang. Tarian dangdut tersebut digelar di lapangan dengan speaker yang suaranya sangat kuat.
"Kami mulai bekerja pukul 20.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB. Kalau pengunjung banyak, maka kita disuruh terus berjoged," ungkapnya.
- See more at: http://www.posmetro.co/read/2016/11/25/3908/Dipaksa-Joged-dari-Pukul-8-Malam-sampai-Jam-2-Dinihari#sthash.HDKi5Q1s.dpuf
Ternyata, 5 gadis ABG yang berhasil dibujuk si tomboy dianggap belum cukup. Dia pun masih terus mencari korban lainnya. Kali ini, SR membawa si tomboy ke rumah LA (rekan SR yang lain). Tapi bujukan si tomboy tidak mempan menarik perhatian LA.
"Rencana si tomboy ingin bawa 6 ABG ke pulau. Tapi rencana itu tidak kesampaian karena LA tak mau dibujuk, akhirnya kami langsung pergi menuju pelabuhan Sagulung," ulasnya.
Setibanya di pelabuham Rakyat Sagulung, ke tujuh orang ini berangkat menuju pulau Pecung. Tiba di tempat tujuan, ke lima bocah perempuan itu diserahkan ke maminya berinisial IT.
"Sebelumnya saya tak tahu akan dipekerjakan sebagai penari keliling. Si tomboy baru mengatakan itu sewaktu kami berada di dalam pompong. Mendengar kata-katanya, saya pengen balik aja, cuma si tomboy mengatakan ongkos pulang di tanggung sendiri, sementara saya tak punya uang," paparnya.
Pada malam pertama, kelima bocah itu pun dipaksa untuk menari dan menemani lelaki hidung belang. Tarian dangdut tersebut digelar di lapangan dengan speaker yang suaranya sangat kuat.
"Kami mulai bekerja pukul 20.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB. Kalau pengunjung banyak, maka kita disuruh terus berjoged," ungkapnya.
- See more at: http://www.posmetro.co/read/2016/11/25/3908/Dipaksa-Joged-dari-Pukul-8-Malam-sampai-Jam-2-Dinihari#sthash.HDKi5Q1s.dpuf
Ternyata, 5 gadis ABG yang berhasil dibujuk si tomboy dianggap belum cukup. Dia pun masih terus mencari korban lainnya. Kali ini, SR membawa si tomboy ke rumah LA (rekan SR yang lain). Tapi bujukan si tomboy tidak mempan menarik perhatian LA.
"Rencana si tomboy ingin bawa 6 ABG ke pulau. Tapi rencana itu tidak kesampaian karena LA tak mau dibujuk, akhirnya kami langsung pergi menuju pelabuhan Sagulung," ulasnya.
Setibanya di pelabuham Rakyat Sagulung, ke tujuh orang ini berangkat menuju pulau Pecung. Tiba di tempat tujuan, ke lima bocah perempuan itu diserahkan ke maminya berinisial IT.
"Sebelumnya saya tak tahu akan dipekerjakan sebagai penari keliling. Si tomboy baru mengatakan itu sewaktu kami berada di dalam pompong. Mendengar kata-katanya, saya pengen balik aja, cuma si tomboy mengatakan ongkos pulang di tanggung sendiri, sementara saya tak punya uang," paparnya.
Pada malam pertama, kelima bocah itu pun dipaksa untuk menari dan menemani lelaki hidung belang. Tarian dangdut tersebut digelar di lapangan dengan speaker yang suaranya sangat kuat.
"Kami mulai bekerja pukul 20.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB. Kalau pengunjung banyak, maka kita disuruh terus berjoged," ungkapnya.
- See more at: http://www.posmetro.co/read/2016/11/25/3908/Dipaksa-Joged-dari-Pukul-8-Malam-sampai-Jam-2-Dinihari#sthash.HDKi5Q1s.dpuf

Post a Comment

0 Comments