![]() |
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama Mohammad Abdullah Al Shuaibi (kedua kiri) bersama Ketua DPR Ade Komarudin (kedua kanan) saat melakukan pertemuan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/11). |
Yagobing - Unjuk rasa kasus penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama
akan kembali digelar pada (2/12) nanti. Unjuk rasa kali ini akan
diwarnai dengan aksi gelar sajadah shalat Jumat di jalan-jalan protokol.
Duta Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia, Osamh
Mohammed Al-Shuibi mengatakan bahwa umat Islam boleh shalat di mana
saja, bahkan di jalan raya maupun di atas bebatuan. Nabi Muhammad SAW
mengatakan dalam sabdanya bahwa bumi ini telah dijadikan suci bagi
umatnya untuk melaksanakan ibadah.
"Dalam Islam, orang boleh shalat di mana saja,
karena nabi mengatakan bumi sudah dijadikan suci untuk umatnya," ujar
Osamh di Kedutaan Besar Arab Saudi Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta
Selatan, Kamis (24/11).
Akan tetapi kata dia akan lebih baik apabila shalat
Jumat tetap dilakukan di lingkungan Masjid. Sehingga bila dalam aksi
unjuk rasa tetap berniat untuk shalat Jumat di Jalan Jenderal Sudirman
dan MH Thamrin, Osamh mengharapkan agar tidak dilakukan.
"Akan tetapi ketika orang akan melakukan shalat
Jumat (di jalan), saya berharap itu tidak terjadi karena tidak lazim. Di
sini kan banyak masjid," ujar dia.
Di Makkah sedikit Osamh bercerita, bahwa memang
shalat Jumat hingga sampai ke jalan-jalan. Akan tetapi alasannya yang
berbeda, yakni masjid tidak dapat menampung jamaah. "Karena di Makkah
orang shalat sampai ke jalan karena masjid penuh, dan ini bukan fatwa
karena dubes tidak mengeluarkan fatwa," ujar dia.
Ditambahkan oleh Wakapolri Komjen Syafruddin
pihaknya mengimbau bahwa peserta unras diharapkan melakukan shalat Jumat
di masjid. Seperti yang didengar dari penjelasan Osamh, kata dia, bahwa
shalat di jalan raya selama masih ada masjid adalah hal yang tidak
lazim. "Tidak lazim, di masjid yang lazim," tegasnya.
Dikutip dari : republika.co.id
0 Comments