![]() |
Cagub DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan, mengupas berbagai masalah Ibu Kota hingga kepemimpinan. |
Yagobing (Politik) :
Anies Baswedan sudah lama dikenal sebagai sosok akademisi dan praktisi pendidikan di Tanah Air.
Pria 47 tahun kelahiran Kuningan, Jawa Barat ini pernah menjabat sebagai
rektor hingga menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-26 di
Kabinet Kerja sejak 26 Oktober 2014 sampai 27 Juli 2016.
Pemilik nama lengkap Anies Rasyid Baswedan ini bahkan pernah menjadi
juru bicara tim pemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) saat
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Kini, Anies bersama Sandiaga Uno maju sebagai calon gubernur dan wakil
gubernur (cagub-cawagub) dalam Pilkada DKI 2017 yang pengusung utamanya
Partai Gerindra. Namun, Anies Baswedan menepis asumsi bahwa dirinya seorang oportunis.
"Bukankah ini tanda adanya kematangan politik. Pilpres sudah selesai
2014 bulan Juli. Sesudah itu semuanya kembali ke perannya masing-masing.
Malah jadi masalah kalau seumur hidup menjadi tidak berubah," ucap
Anies Baswedan saat berbincang di Studio Liputan 6, SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Anies pun meluruskan anggapan bahwa dirinya berambisi maju pilpres bila
memenangkan pemilihan gubernur di Jakarta. "Kita akan konsentrasi di
Jakarta. Dan saya tidak memikirkan untuk pilpres. Karena itu selalu
menjadi pertanyaan."
"Hanya karena dulu ada Gubernur Jakarta yang menjadi Presiden, bukan
lalu setiap orang yang menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam rangka menjadi
presiden," ia menambahkan.
Masalah kepemimpinan dan persatuan di Ibu Kota juga menjadi sorotan utama Anies. Sebab, menurut dia, tugas pemimpin adalah menjaga persatuan.
"Jangan pernah melihat suatu ancaman persatuan sebagai keuntungan untuk kepentingan kita. Saya malah melihat, kita ingin menghadirkan suasana persatuan, kita ingin menghadirkan suasana kebersamaan. Apalagi, Jakarta tempat Sumpah Pemuda dan Proklamasi," Anies memungkasi.
Dikutip dari : news.liputan6.com
Masalah kepemimpinan dan persatuan di Ibu Kota juga menjadi sorotan utama Anies. Sebab, menurut dia, tugas pemimpin adalah menjaga persatuan.
"Jangan pernah melihat suatu ancaman persatuan sebagai keuntungan untuk kepentingan kita. Saya malah melihat, kita ingin menghadirkan suasana persatuan, kita ingin menghadirkan suasana kebersamaan. Apalagi, Jakarta tempat Sumpah Pemuda dan Proklamasi," Anies memungkasi.
Dikutip dari : news.liputan6.com
0 Comments