Yagobing - Di
beberaa belahan dunia ini, masih ada beberapa suku dan kebudayaan yang
masih belum tersentuh modernisasi. Bahkan, mereka tidak pernah tahu apa
itu uang, televisi, hingga gadget terbaru.
Ada
Kebaikan dari mereka yang belum mengalami perubahan, salah satunya
adalah cara mereka melestarikan alam, yang menjadi sumber makanan
mereka. Tetapi saat ditemukan, reaksi mereka kadang tidak terduga.
Salah
satunya suku terpencil di hutan Amazon ini, yang masih belum tersentuh
peradaban modern. Dan saat mereka melihat pesawat terbang untuk memotret
mereka, reaksinya sungguh mengejutkan.
![]() |
Suku terpencil di Amazon |
Penduduk
suku ini pun menembakkan anak panah ke udara. Beberapa dari mereka juga
terlihat mengenakan pakaian seadanya, sambil membawa tongkot. Namun
bagi fotografer yang melintas di atas mereka, ini sangat menakjubkan.
Suku
terpencil ini berada di wilayah adat Yanomami di utara Brasil, dekat
perbatasan Venezuela. Di mana sekitar 22.000 Yanomami tinggal, di daerah
seukuran Skotlandia di perbatasan Brasil.
Dan
setidaknya, tiga kelompok suku tidak pernah memiliki kontak dengan orang
luar. Mereka pun sangat rentan terhadap penyakit, yang datang dari
luar.
Ketika
tanah mereka dilindungi, suku terpncil ini dapat berkembang. Tapi kini,
sebagian wilayah mereka menjadi hancur oleh 5.000 tambang emas ilegal,
yang menimbulkan kekhawatiran serius.
Penambang
telah membawa penyakit seperti malaria ke daerah tersebut, dan
mencemari makanan serta air dengan merkuri, yang menyebabkan krisis
kesehatan yang serius.
![]() |
Suku terpencil di tangah hutan |
"Tempat di mana mereka hidup terasingkan, ikan, perburuan dan tanaman harus dilindungi. Seluruh dunia harus tahu bahwa mereka ada di hutan dan bahwa pihak berwenang harus menghormati hak mereka untuk tinggal di sana," kata Davi Kopenawa, dukun sekaligus aktivis Yanomami, dikutip dari Mail Online.
Survival
International, telah berusaha untuk membantu orang-orang Yanomami.
Namun suku-suku ang hidup di pedalaman hutan ni terus tergerus oleh
modernitas, dan mengalami kepunahan.
0 Comments